PENGGUNAAN PERANGKAP KUNING DAN PERANGKAP BERBASIS ATRAKTAN SEREH WANGI (Andropogon nardus)TERHADAP LALAT BUAH PADA TANAMAN CABAI RAWIT
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui jenis-jenis lalat buah yang terperangkap padan tanaman cabai rawit dan untuk melihat pengaruh penggunaan perangkap berbasis atraktan ekstrak sereh wangi terhadap lalat buah (Bactrocera sp) pada tanaman cabai rawit. Penelitian ini berlangsung pada bulan juli sampai september 2024, di laksanakan dengam metode, Penentuan lokasi dan melakukan pemasangan perangkap secara diagonal , pembuatan perangkap lalat buah dan pemasangan perangkap ini di lakukan pada pagi hari pukul 06.00 – 09.00 WITA. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat dua jenis lalat buah pada Tanaman cabai rawit yaitu Bactrocera umbrosa dan Bactrocera papayae. total yang terperangkap pada perangkap atraktan yang digunakan sebagai umpan untuk menarik Bactroccera sp menggunakan 2 jenis perangkap menunjukkan populasi tertinggi terdapat pada perangkap kuning + atraktan yakni 61 ekor dan secara statistic sangat berbeda nyata dengan perangkap botol dan kontrol. Sedangkan perangkap botol memiliki jumlah populasi 34 ekor dan kontrol perangkap kuning 25 ekor, sehingga secara statistic tidak berbeda nyata. Hal tersebut terjadi karena kontrol perekat yang digunakan berwarna kuning yang dimana secara fisik Bactrocera sp menyukai warna kuning sehingga tanpa atraktan serangga masih bisa terperangkap.
Downloads
References
Afdool, M., Ahmad, M., Hidayat, F., Erfando, T., & Lestari, F. (2022). Pemanfaatan Daun Serai Wangi sebagai Bahan Baku Pembuatan Minyak Atsiri untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat Desa. Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(3), 564-569.
Andika,F.,Pramudi,M.I.,Samharinto,S.(2023). Efektivitas beberapa jenis feromon organic sebagai atraktan lalat buah pada tanaman cabai. Proteksi Tanaman tropika, 6(01),589–597
Arma. R., Sari D.E & Irsan. 2018. Identifikasi Hama Lalat Buah (Bactrocera sp.) pada Tanaman Cabai. Jurnal Agrominansia Vol. 3 No. 2.
Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura. 2017. Data Serangan Hama dan Penyakit. Provinsi Kalimantan Selatan
Bioekologi Lalat Buah Penting di Indonesia Diptera: Tephritidae. Kerjasama Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioekologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian dengan Departement of Agriculture, Fisheries and Forestry Australia. bogor
Herlinda, S., Mayasari, R., Adam, T., & Pujiastuti, Y. (2007). Populasi dan serangan lalat buah Bactrocera dorsalis (Diptera: Tephritidae) serta potensi parasitoid nya pada pertanaman cabai (Capsicum annum). Seminar Nasional dan Kongres Ilmu Pengetahuan Wilayah Barat, Palembang.Indica) di Kecamatan Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta Lalat Buah (Diptera: Istimewa Yogyakarta Angga Malam
Jimmy, D. I., MP., D. I. V. M., & MP. 2016. Jenis Dan Populasi Lalat Buah (Bactrocera Sp.) pada Tanaman Cabai Keriting (Capsicum annuum L.) Di Kota Tomohon. Jurnal Hama Dan Penyakit Tumbuhan, 7(6), 1–12.
Kardinan A. 2019. Prospek insektisida nabati berbahan aktif Metil Eugenol (C12H24O2).
Mayasari I, Fitriana Y, Wibowo L, Purnomo P. 2019. Efektifitas Metil eugenol terhadap penangkapan lalat buah pada pertanaman cabai di Kabupaten Tanggamus.Jurnal Agrotek Tropika. 7(1): 231. DOI: 10.23960/jat.v7i1.2987.
Mulyati, A. H. & Riska. 2008. Preferensi Spesies Lalat Buah terhadap Atraktan Metil Eugenol dan dan Populasinya di Sumatera Barat dan Riau. Jurnal Holtikultura. 18(2): 227-233.
Plant Health Australia. 2018. The Australian Handbook for the Identification of Fruit Flies. Version 3.1. Plant Health Australia. ACT. Canberra
Pujiastuti, Y. 2009. Penggunaan Atraktan dalam Monitoring Keanekaragaman Spesies dan Sebaran Lalat Buah (Diptera: Tephritidae) pada Tanaman Buah di Berbagai Ketinggian Tempat. Skripsi. Universitas Sultan Agung Tirtayasa. Palembang.
Suharsono dan E. Nuryadin. 2019. Pengaruh Suhu Terhadap Siklus Hidup Lalat Buah (Drosophila melanogaster). Jurnal Bioeksperimen. 5(2): 114-1
Sahetapy, B., M. R. Uluputty dan L. Naibu. 2019. Identifikasi Lalat Buah (Bactrocera spp.) Asal Tanaman Cabai (Capsicum annum L.)di Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Agrikultura. 30(2): 63-74.
Saputra, M. H., Sarinah, M. Hasanah. 2019. Kelimpahan dan Dominansi Lalat Buah (Diptera: Tephritidae) pada Pertanaman Cabai (Capsicum annum L.), di Desa Paya Benua.
Sastono,I.W.,& Adnyana,I.N.(2017). Uji efektivitas perangkap kuning berperekat dan atraktan terhadap serangan lalat buah pada pertanaman jeruk diDesa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika,6(4),443–448 sebagai pengendali hama lalat buah Bactrocera Spp. (Diptera : Tephritidae).
Solihin, P, A., Lihawaa, M., dan Saputra, D.W.I. 2021. Identifikasi Dan Preferensi Lalat Buah (Bactrocera spp.) Terhadap Ekstrak Serai (Andropogon nardus) dan Warna Perangkap pada Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.).
Sukarmin. 2011. Teknik Identifikasi Lalat Buah di Kebun Percobaan Aripan dan Sumani, Solok, Sumatera Barat. Buletin Teknik Pertanian. 16(1): 24-27
Sulfiani. 2018. Identifikasi Spesies Lalat Buah (Bactrocera Spp) Pada Tanaman Hortikulura Di Kabupaten Wajo. Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Pungrimaggalatung Sengkang.
Tariyani, J. A. Patty dan V. G. Siahaya. Identifikasi Lalat Buah (Bactrocera spp.) di Chili, Bitter Melon, Jambu dan Jambu Bol di Kota Ambon. Jurnal Agrologia. 2(1): 73-8 Tephritidae) pada Mangga Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunung
Theresia, Mala. 2017. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Cabai Merah (Capsicum Annum L.) di Kabupaten Karo.
Copyright (c) 2025 Journal Agroecotech Indonesia (JAI)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.