KORELASI KERAPATAN STOMATA DAUN TERHADAP TINGKAT KEJADIAN PENYAKIT BULAI(Peronosclerospora philllipinensis) PADA TANAMAN JAGUNG
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kerapatan stomata 10 genotipe jagung dan mengetahui kolerasi kerapatan stomata dengan tingkat kejadian penyakit bulai pada tanaman jagung. Penelitian dilakukan di Desa Pabbentengan Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dan di Laboratorium Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian. Penelitian dimulai dari bulan September sampai pada April 2023. Rancangan penelitian disusun berdasarkan rancangan acak kelompok dengan perlakuan 10 genotipe jagung diulang 3 kali sehingga terdapat 30 unit/nomor. Berdasarkan hasil penelitian uji BNT 5% tingkat kejadian penyakit bulai ditemukan terendah pada genotipe uji yakni AMS_06 menghasilkan nilai kerapatan paling rendah yaitu 36,35 dan AMS_07 menghasilkan nilai kerapatan yaitu 32,80. Kedua genotipe tersebut bereaksi agak tahan terhadap penyakit bulai sehingga dapat direkomendasikan sebagai calon varietas baru. Hasil pengamatan kerapatan stomata umur 42 hst menunjukkan bahwa genotipe AMS 01, AMS 02, AMS 03, AMS 04 DAN AMS 07 nyata lebih rendah dari nk 6172 dan anoman. genotipe AMS 05 nyata lebih tinggi dari nk 6172 dan genotipe AMS 06 nyata lebih rendah dari NK 6172 dan ADVANTA. Adanya perbedaan kerapatan stomata secara nyata pada setiap genotipe dikarenakan kerapatan stomata tidak hanya bervariasi antar jenis tanaman tetapi juga antar daun dari jenis tanaman yang sama
Downloads
References
Arisanti. 2005. Adaptasi Anatomi Pohon Roof Garden. Skripsi. Program studi Arsitektur Lanskap. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Djauhari, M. A., Mashuri, M., & Herwindiati, D. E. (2008). Multivariate process variability monitoring. Communications in Statistics-Theory and Methods, 37(11), 1742-1754.
Ekawati, L. O. S. Bande, Dan H. S. Gusnawaty. 2018. Keberadaan Dan Karakterisasi Morfologi Peronosclerospora Spp. Di Sulawesi Tenggara. Journal Berkala Penelitian Agronomi. 6(2):19–24.
Fahn. A. l991 Anatomi Tumbuhan. PT Gramedia Jakarta
Haryanti, A. 2012. Statistik II. Penerbit Andi, Yogyakarta
Matruti, Angel E., A. Marthin Kalay, dan Costanza Uruilal. 2013. Serangan Peronosclerospora spp. pada Tanaman Jagung di Desa Rumahtiga, Kecamatan Teluk Ambon Baguala Kota Ambon. Agrologia 2(2):109–15.
Rustiani, Ummu Salamah. 2015. Keragaman Dan Pemetaan Penyebab Penyakit Bulai Jagung Di 13 Provinsi Indonesia. Disertasi. Jurusan Agroteknologi FP Institut Pertanian Bogor. Bogor
Sumartini. 2010. Penyakit Karat pada kedelai dan cara pengendalianya yang ramah lingkungan jurnal litbag Pertanian (0341 ). 107-112
Sabri,A., D. Jeffer, S. K. vasal, R. Frederikson , and C. Magill. 2006. A region of maize chromozone 2 effect respons to down mildew pathogens .Theoritical and applied genetics. USA. pp.321-330
Sekarsari R. A., J. Prasetyo, dan T. Maryono. 2013. Pengaruh beberapa fungisida nabati terhadap keterjadian penyakit bulai pada jagung manis (Z. mays saccharata). J. Agrotek Tropika 1(1): 98-101.
Soenartiningsih, A. Talanca, Juniarsih dan Yasin HG. 2008. Pengujian Beberapa Varietas/galur Jagung Terhadap Penyakit Busuk Pelepah dan Bulai. Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros. 8 hlm
Suriani, Nurasiah Djaenuddin, A. Haris Talanca. 2018. Hubungan Kerapatan Stomata Beberapa Aksesi Plasma Nutfah Jagung Dengan Persentase Serangan Penyakit Karat. Tesis. Universitas Hasanuddin. Makassar
Sundari, T dan Atmaja, R.P., 2011. Bentuk Sel Epidermis, Tipe Stomata dan Indeks Stomata 5 Genotipe Kedelai pada Tingkat Naungan Berbeda. Jurnal Biologi Indonesia. 7(1): 67-79
Wahyuno, D., Dyah, M., & R. T. Setiyono. (2009). Ketahanan beberapa lada hasil persilangan terhadap Phytophthora capsica asal lada. Jurnal Littri. 15, 77-83.
Copyright (c) 2024 Journal Agroecotech Indonesia (JAI)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.