PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO HASIL GRAFTING PADA BERBAGAI JUMLAH RUAS DAN LAMA PERENDAMAN EKSTRAK BAWANG MERAH
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pertumbuhan bibit kakao hasil grafting pada berbagai jumlah ruas dan lama perendaman dalam ekstrak bawang merah. Dilaksanakan pada juli hingga oktober 2023. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk percobaan faktorial 2 faktor yang disusun berdasarkan rancangan acak kelompok, Faktor pertama adalah berbagai jumlah ruas yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 2, 3 dan 4 ruas. Faktor kedua adalah lama perendaman ekstrak bawang merah yang terdiri atas 3 taraf yaitu : kontrol, 30 dan 60 menit perendaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa panjang entres 4 ruas memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap persentase keberhasilan (97,78),pertambahan tinggi tanaman (8,51), jumlah daun (9,32), diameter tunas (4,49), volume akar (4,08). Lama perendaman ekstrak bawang merah 60 menit memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap persentase keberhasilan (97,78),pertambahan tinggi tanaman (8,61), jumlah daun (8,84), diameter tunas (4,18) dan volume akar (4,12). Tidak terdapat interaksi antara jumlah ruas dengan ekstrak bawang merah terhadap pertumbuhan bibit kakao hasil grafting.
Downloads
References
Anggraeni, D. (2018). Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Klon S1 Pada Pemberian Berbagai Takaran Bokasi. Tugas Akhir Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan. Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepulauan.
Anggreani, K. (2017). Studi Stimulasi Perkecambahan dan Pertumbuhan Kecambah Padi Sawah (Oryza sativa L.) Varietas Inpari 30 Dengan Ekstrak Air Bawang Merah (Allium cepa L.). Skripsi. Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung.
Ariani, S. B., Serimbing, D. S. P. S., & Sihaloho, N. (2017). Keberhasilan Pertautan Sambung Pucuk Pada Kakao (Theobroma kakao L) Dengan Waktu Penyambungan dan Panjang Entres Berbeda. Agroteknosains, 1(2), 88.
Badan Pusat Statistik. (2022). Statistik Kakao Indonesia. https://www.bps.go.id/publication/2019/12/06/a30b2e26678576ba87afd13/statistik-kakao-indonesia-2018.html. Di akses tanggal 6 mei 2023.
Dermawan, J., Baharsyah. (2010). Dasar-dasar Fisiologi Tanaman. PT Suryandaru Utama. Semarang.
Direktorat jenderal perkebunan. (2022). Outlook 2022 Komoditas Perkebunan Kakao. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Ferry, Y., Saefuddin. (2011). Pengaruh Panjang Entres Terhadap Keberhasilan Sambung Pucuk dan Pertumbuhan Benih Jambu Mete. Buletin RISTRI, 2(2), 123.
Husein, E., Saraswati, R. (2010). Rhizobakteri Pemacu Tumbuh Tanaman. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati (pp. 190–209).
Manurung, E. F., Idham., & Nuraeni. (2021). Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Merah Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica chinensis L). Agrotekbis, 9(5), 1207–1208.
Marfirani, M. (2014). Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Filtrat Umbi Bawang Merah dan Rootone-F Terhadap Pertumbuhan Stek Melati. Lentera Bio, 3(1), 73–76.
Muningsih, R., Putri, L. F. A., & Subantoro, R. (2018). Pertumbuhan Stek Bibit Kopi Dengan Perbedaan Jumlah Ruas Pada Media Tanah-Kompos. Mediagro, 15(2), 68.
Muswita. (2011). Pengaruh Konsentrasi Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Pertumbuhan Setek gaharu (Aquilariamalaccensis OKEN). Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sain, 13(1), 15–20.
Nofrizal, M. (2007). Perberian Ekstrak Bawang Merah, Liquinox Start, NAA, Rootone F Untuk Aklimatisasi Stek Mini Pule Pandak (Rauvolifia serventine Benth) Hasil Kultur In Vitro. Skripsi. Fakultas Kehutanan. Insitut Pertanian Bogor.
Nurlaeni, Y., Surya, M. I. (2015). Respon Stek Pucuk Kamelia Japonica Terhadap Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Organik. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1(5), 1212.
Pradita, A. I. (2021). Pengaruh Ekstrak Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rumbum). Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah Makassar.
Ramadhani, R. (2022). Tingkat Keberhasilan dan Pertumbuhan Sambung Pucuk Tanaman Kakao ( Theobroma cacao L.) Pada Berbagai Pasangan Klon Batang Bawah dan Entres. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Hasanuddin.
Reskiana, M. (2016). Pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L.)Pada Berbagai Takaran Pupuk Kandang Sapi [Tugas Akhir Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepulauan]. https://repository.polipangkep.ac.id/uploaded_files/dokumen_isi/Monograf/MILKA RESKIANA.pdf.
Sari, I. A., Susilo, A. W. (2012). Keberhasilan Sambungan Pada Beberapa Jenis Batang Atas dan Famili Batang Bawah Kakao( Theobroma cacao L.). Pelita Perkebunan, 28(2), 73.
Sigit, T. P. S., Puspitasari, R. (2018). Pemanfaatan Bawang merah (Allium cepa L.) sebagai Zat Pengatur Tumbuh Alami Terhadap Pertumbuhan Bud Chip Tebu Pada Berbagai Tingkat Waktu Perendaman. Jurnal Ilmiah Pertanian, 14(2), 42–45.
Sofwan, N., Faelasofa., Heru A. T., & Iftitah, S. N. (2018). Optimalisasi ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) Alami Ekstrak Bawang Merah (allium Cepafa.Ascolanicum) Sebagai Memacu Pertumbuhan Akar Stek Tanaman Buah Tin (Ficus Carica). Jurnal Ilmu Pertanian Tropika Dan Subtropika, 3(2), 46–48.
Sugiharti, E. (2016). Budidaya kakao. Penerbit Nuansa Cendekia. Bandung.
Sumbaga, T. (2020). Mengenal Berbagai Macam Zat Pengatur Tumbuh. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/93434/Mengenal-Berbagai-Macam-Zat-Pengatur-Tumbuh-zpt/. Di akses tanggal 25 mei 2023.
Tambing, Y., Hadid, A. (2008). Keberhasilan Pertautan Sambung Pucuk Pada Mangga Dengan Waktu Penyambungan dan Panjang Entris Berbeda. Agroland, 15(4), 296.
Wirarti, N. (2005). Pengaruh Cara Pemberian Rootone F dan Jenis Stek Terhadap Induksi Akar Stek Gmelina(Gmelina arborea Linn). Institut Pertanian Bogor.
Yanengga, Y., Tuhuteru, S. (2020). Aplikasi Ekstrak Bawang Merah Terhadap Pertumbuhan Okulasi Tanaman Jeruk Manis (Citrus Sp). Agritech, 22(2), 84–85.
Copyright (c) 2024 Journal Agroecotech Indonesia (JAI)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.