Journal Agroecotech Indonesia (JAI)
https://jai.fapertauim.ac.id/index.php/JAI
<p style="text-align: justify;"><strong>ournal Agroecotech Indonesia (JAI)</strong> (online issn : | print issn : ) diterbitkan oleh <strong>Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar. </strong>Jurnal ini mengakomodir artikel/ karya ilmiah meliputi agronomi, ilmu tanah, teknologi benih, pemuliaan tanaman, pascapanen, hama dan penyakit tanaman dan pengendaliannya. Naskah yang dimuat dapat berupa hasil penelitian, telaah/tinjauan literatur, penelitian singkat (short communication) dan gagasan penting dalam bidang pertanian.</p>Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassaren-USJournal Agroecotech Indonesia (JAI) 2962-3820IDENTIFIKASI DAN TINGKAT INSIDENSI PENYAKIT LUKA API (Ustilago sp) PADA TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L) di PTPN XIV TAKALAR
https://jai.fapertauim.ac.id/index.php/JAI/article/view/114
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi patogen penyebab penyakit luka api pada tebu secara morfologi dan tingkat insidensinya di lokasi pertanaman tebu PTPN XIV Takalar, Sulawesi Selatan. Penelitian ini berlangsung pada Mei sampai oktober 2024. Pengamatan insidensi penyakit luka api dilakukan di 3 lahan PTPN XIV Takalar dan identifikasi patogennya dilakukan di laboratorium penyakit Universitas Islam Makassar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyakit luka api yang ditemukan di 3 lahan tebu milik PTPN XIV Takalar disebabkan oleh cendawan <em>Ustilago </em>sp. dengan insidensi bervariasi berkisar antara 13% sampai 33% dan insidensi tertinggi ditemukan pada lahan pertama saat pengamatan.</p>Siti Suci Mahardikarahmat JahuddinSuriani
Copyright (c) 2025 Journal Agroecotech Indonesia (JAI)
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-01-272025-01-27410109PENGARUH KONSENTRASI PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG BABY CORN
https://jai.fapertauim.ac.id/index.php/JAI/article/view/110
<p>Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan produksi jagung <em>baby corn</em> yang berlansung pada bulan Mei sampai Juli 2024. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk percobaan kriteria menurut pola rancangan acak kelompok yang terdiri atas 6 taraf perlakuan konsentrasi pupuk hayati yaitu: tanpa perlakuan, 5m/l air, 10ml/l air, 15ml/l air, 20 ml/l air, dan 25 ml/l air yang diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 18 unit percobaan. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pupuk hayati dengan konsentrasi 25 ml/l air memperlihatkan hasil yang lebih baik pada paremeter pengamatan jumlah daun 45 hst 12,43 helai, bobot tongkol dengan klobot 50,73 g, bobot tongkol tanpa klobot 27,96 g, diameter tongkol 2,10 mm, produksi perpetak 0,55 kg dan produksi ton/ha 9,16 t ha<sup>-1</sup> pada masing-masing tanaman sampel.</p>Alan AldiyansahAndi Rahman Syafar
Copyright (c) 2025 Journal Agroecotech Indonesia (JAI)
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-01-272025-01-2741101910.59638/jai.v4i1.110INVENTARISASI ARTHROPODA TANAMAN KENTANG DI KECAMATAN ULUERE KABUPATEN BANTAENG
https://jai.fapertauim.ac.id/index.php/JAI/article/view/115
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inventarisasi arthropoda tanaman kentang di Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng dan di Laboratorium IP3 POPT Kabupaten Bulukumba pada bulan September sampai Desember 2023. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis dan jumlah populasi arthropoda di lahan pertanaman kentang. Metode yang digunakan yaitu penggunaan perangkap jaring, perangkap kuning dan perangkat <em>pitfall trap</em>. Hasil penelitian ini, menemukan lima jenis arthropoda utama yaitu <em>Spodopter</em>a sp, <em>Bemisia tabaci, Agrotis ipsilon, Liriomyza</em> sp, dan <em>Lepidiota stigma</em>. Jumlah populasi yang tertinggi adalah ulat grayak yaitu sebanyak 151 individu dibanding dengan seranggan lain antara lain <em>Liriomyza</em> sp<em> </em>sebanyak 101 individu, <em>Bemisia tabaci </em> sebanyak 79 individu<em>, Agrotis ipsilon </em>sebanyak 74 individu dan yang terendah <em>Lepidiota stigma </em>sebanyak 51 individu.</p>Irfan B Majid MajidEka Lestari Aryanti
Copyright (c) 2025 Journal Agroecotech Indonesia (JAI)
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-01-272025-01-27412029Penggunaan Media Tumbuh Alternatif Dalam Budidaya Melon Hiroponik
https://jai.fapertauim.ac.id/index.php/JAI/article/view/108
<p>Buah melon merupakan produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi dapat dibudidayakan secara konvensional ataupun hidroponik. Salah satu unsur penting dalam budidaya hidroponik adalah media tumbuh. Media yang umum digunakan yaitu <em>rockwool</em>. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui respon pertumbuhan dan produksi varietas tanaman melon pada berbagai jenis media tumbuh. yang dilaksanakan dari Januari 2024 hingga Mei 2024. Penelitian ini di laksanakan dalam bentuk percobaan Rancangan Petak Terpisah (RPT) faktorial dua faktor, Faktor pertama terdiri dari varietas sebagai petak utama yaitu : Varietas Japonika dan Varietas Gracia, sedangkan Faktor kedua terdiri dari media sebagai anak petak yaitu : media <em>rockwool, </em>media arang sekam, media <em>cocopeat, </em>dan media serbuk kayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Varietas Gracia memberikan hasil yang lebih baik pada hasil jumlah helai daun 1 MSPT yaitu 3,39 helai. Perlakuan media tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada masing masing perlakuan. Terdapat interaksi antara varietas dan media. Pada parameter tinggi tanaman Varietas Gracia dan media <em>cocopeat</em> menunjukkan hasil terbaik pada tinggi tanaman 2 MSPT yaitu 32,50cm. parameter jumlah daun 1 MSPT Varietas Gracia dan media <em>cocopeat </em>menunjukkan hasil terbaik yaitu 3,66 helai. Pada parameter bobot buah Varietas Gracia dan media arang sekam memberikan hasil terbaik yaitu 1.53gr</p>Roihan FadhilMir Alam BedduAsjulia
Copyright (c) 2025 Journal Agroecotech Indonesia (JAI)
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-01-272025-01-27413040PENGGUNAAN PERANGKAP KUNING DAN PERANGKAP BERBASIS ATRAKTAN SEREH WANGI (Andropogon nardus)TERHADAP LALAT BUAH PADA TANAMAN CABAI RAWIT
https://jai.fapertauim.ac.id/index.php/JAI/article/view/105
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui jenis-jenis lalat buah yang terperangkap padan tanaman cabai rawit dan untuk melihat pengaruh penggunaan perangkap berbasis atraktan ekstrak sereh wangi terhadap lalat buah (<em>Bactrocera sp</em>) pada tanaman cabai rawit. Penelitian ini berlangsung pada bulan juli sampai september 2024, di laksanakan dengam metode, Penentuan lokasi dan melakukan pemasangan perangkap secara diagonal , pembuatan perangkap lalat buah dan pemasangan perangkap ini di lakukan pada pagi hari pukul 06.00 – 09.00 WITA. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat dua jenis lalat buah pada Tanaman cabai rawit yaitu Bactrocera umbrosa dan Bactrocera papayae. total yang terperangkap pada perangkap atraktan yang digunakan sebagai umpan untuk menarik <em>Bactroccera sp</em> menggunakan 2 jenis perangkap menunjukkan populasi tertinggi terdapat pada perangkap kuning + atraktan yakni 61 ekor dan secara statistic sangat berbeda nyata dengan perangkap botol dan kontrol. Sedangkan perangkap botol memiliki jumlah populasi 34 ekor dan kontrol perangkap kuning 25 ekor, sehingga secara statistic tidak berbeda nyata. Hal tersebut terjadi karena kontrol perekat yang digunakan berwarna kuning yang dimana secara fisik Bactrocera sp menyukai warna kuning sehingga tanpa atraktan serangga masih bisa terperangkap.</p>Hartika HaisaYulis SayangAde Sugiarti Kumalasari
Copyright (c) 2025 Journal Agroecotech Indonesia (JAI)
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-01-272025-01-27414152PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY PADA BERBAGAI KONSENTRASI NUTRISI AB MIX DENGAN HIDROPONIK SISTEM WICK
https://jai.fapertauim.ac.id/index.php/JAI/article/view/109
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi nutrisi AB Mix terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) yang dibudidayakan menggunakan sistem hidroponik wick. Tanaman Pakcoy merupakan salah satu jenis sayuran berdaun hijau yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena nilai gizinya yang tinggi serta siklus pertumbuhannya yang relatif cepat. Hidroponik, sebagai alternatif metode pertanian konvensional, semakin diminati karena kemampuannya menghasilkan tanaman tanpa memerlukan lahan luas. Sistem wick adalah salah satu metode hidroponik sederhana yang mudah diaplikasikan oleh pemula. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan enam taraf perlakuan konsentrasi AB Mix (600 ppm hingga 1400 ppm), yang diulang sebanyak tiga kali. Parameter yang diamati dalam penelitian ini mencakup jumlah daun, tinggi tanaman, lebar daun, dan bobot segar tanaman. Berdasarkan hasil penelitian, konsentrasi nutrisi AB Mix 1000-1300 ppm memberikan hasil terbaik dalam semua parameter yang diukur, baik dalam hal pertumbuhan maupun hasil tanaman. Oleh karena itu, konsentrasi AB Mix 1000-1300 ppm dapat direkomendasikan untuk budidaya Pakcoy dengan sistem hidroponik wick</p>Qurratul AyniHanafiDjuniarti
Copyright (c) 2025 Journal Agroecotech Indonesia (JAI)
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-01-272025-01-27415363RESPON PENGGUNAAN CANGKANG TELUR DAN PERLAKUAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI MERAH
https://jai.fapertauim.ac.id/index.php/JAI/article/view/107
<p>Cabai merah merupakan salah satu tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Pertumbuhan dan produksi cabai merah dapat dimaksimalkan dengan menggunakan pupuk organik cair dan jarak tanam yang tepat. Salah satu bahan dasar yang dapat digunakan dalam pupuk organik cair yaitu cangkang telur ayam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon penggunaan cangkang telur dan perlakuan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi cabai merah. Penelitian ini berlangsung pada bulan Agustus sampai November 2023. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok faktorial dua faktor. Faktor pertama adalah perlakuan POC cangkang telur yang terdiri atas 3 taraf, yaitu kontrol, 200 ml/L, dan 400 ml/L. Faktor kedua adalah perlakuan jarak tanam yang terdiri atas 3 taraf, yaitu 40 x 60 cm, 50 x 60 cm, dan 60 x 60 cm. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pupuk organik cair cangkang telur berpengaruh terhadap tinggi tanaman 20 HST (20,43 cm), 30 HST (30,57 cm), 40 HST (58,90 cm); jumlah daun 20 HST (22,83 helai), 30 HST (45,31 helai), 40 HST (74,31 helai); jumlah buah (6,44 buah); bobot buah per petak (1,48 kg); produksi ton/hektar (7,40 ton/ha); dan berpengaruh tidak nyata pada umur berbunga. Sedangkan jarak tanam berpengaruh nyata terhadap bobot buah per petak (1,21 kg), produksi ton/hektar (6,04 ton/ha). Interaksi antara POC cangkang telur dengan jarak tanam hanya berpengaruh nyata terhadap jumlah buah (6,44 buah). Perlakuan konsentrasi POC cangkang telur 400 ml/L dan jarak tanam 60 cm x 60 cm memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi cabai merah</p>Aida Vitayala ArsyadHerman NursamanDea Ekaputri AndrainiJamilla MessaAsti Irawati Azis
Copyright (c) 2025 Journal Agroecotech Indonesia (JAI)
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-01-272025-01-27416475